ALAT KESEHATAN
Alat kesehatan adalah instrumen, aparatus, mesin, implan yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis, mengobati dan memantau kondisi, merawat orang sakit serta memulihkan kesehatan pada manusia dan atau untuk membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh. Peralatan medis merupakan salah satu faktror penting dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan baik dirumah sakti maupun fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Ini termasuk dalam hal-hal seperti peralatan bedah, jarum suntik, sarung tangan, alat pacu jantung, inkubator bayi dll.
Berikut alat kesehatan beserta fungsinya :

1. Alat Cek Darah
Bagi penderita diabetes atau diabetisi alat cek darah merupakan benda yang penting untuk mengontrol gula darah, karena penderita diabetes memiliki kewajiban melakukan pemantauan gula darah dapat sangat terbantu dengan adanya alat ini sehingga penderita tidak perlu bolak-balik ke rumah sakit untuk cek gula darah.
Alat cek darah ini biasanya memiliki 3 fungsi sekaligus dalam satu alat atau bisa disebut multiparameter. Selain digunakan untuk mengukur kadar gula darah juga dapat digunakan untuk mengukur kadar asam urat dan kolesterol dalam darah.

2. Tensimeter
Tekanan darah pada manusia menjadi satu ukuran yang menentukan tinggi rendahnya darah seseorang, adapun beberapa faktor yang mampu mempengaruhi meningkatnya tekanan darah seperti melakukan aktivitas yang berat, mengkonsumsi kafein, pengaruh obat-obatan stres dll.
Tensimeter berguna untuk mengukur tekanan darah, dengan mengetahui berapa tekanan darah kita dapat menilai apakah tekanan tensi darah kita normal atau tidak. Pada umumnya tekanan darah normal manusia dewasa adalah 100-130 mmHg untuk tekanan sitolik dan 60-90 mmHg untuk tekanan diastolik. Tensimeter dibagi menjadi 3 macam yaitu Tensimeter Air Raksa, Tensimeter Aneroid dan Tensimeter Digital, ketiganya memiliki fungsi yang sama yaitu untuk mengukur tekanan darah.
Tensimeter Air Raksa
Tensimeter Air Raksa sebenarnya sudah jarang dipakai diluar negeri, karena alat ini menggunakan air raksa sebagai pengisi alat ukur, jika alat ini sampai pecah maka akan berbahaya jika terkena kulit atau saluran pernapasan. Di indonesia pun juga sudah tidak digunakan atau diproduksi lagi karena sudah dilarang oleh kementerian kesehatan.
Tensimeter Aneroid
Tensimeter ini bekerja secara manual terdiri dari beberapa bagian yaitu manset, selang penyambung, balon pompa dan meteran. Tekanan darah yang diukur dengan menggunakan alat ini ditunjukan melaui meteran dengan jarum sebagai penunjuknya.
Tensimeter Digital
Lebih modern dan akurat, dengan pemakaian yang mudah hasilnya pun terlihat jelas di monitor LCD. Tensimeter digital menggunakan sensor sebagai alat pendeteksinya sehingga baik untuk di pakai.
3. Termometer Medis
Termometer medis atau bisa juga disebut termometer klinis, merupakan perangkat yang digunakan untuk mengukur suhu tubuh manusia atau hewan. Pada ujung termometer dimasukkan ke dalam mulut di bawah lidah (suhu oral), di bawah ketiak (suhu aksila), ke dalam rektum melalui anus (suhu rektal), ke dalam telinga (suhu timpani), atau di dahi (suhu sementara).
Termometer medis memiliki berbagai jenis seperti termometer air raksa, termometer kristal cair, termometer digital dan termometer inframerah.
4. Stetoskop
Stetoskop merupakan instrumen atau perlengkapan medis yang digunakan untuk mengirimkan suara bervolume rendah seperti detak jantung (atau suara usus, vena, atau janin) ke telinga pendengar. Stetoskop dapat terdiri dari dua penutup telinga (earpieces) yang dihubungkan melalui tubing fleksibel ke diafragma yang ditempatkan pada kulit pasien. Stetoskop telah menjadi salah satu simbol dari profesi medis.
Stetoskop memiliki bagian-bagian dasar seperti penutup telinga (earpieces), selang (tubing), bell dan diaphragm.
5. Nebulizer
Nebulizer adalah alat yang membantu seseorang menghirup obat dalam bentuk uap atau aerosol melalui masker atau corong (mouthpiece). Nebulizer memberikan obat langsung ke saluran udara dan paru-paru, mencapai tindakan yang ditargetkan dan meminimalkan efek samping sistemik dalam tubuh. Nebulizer digunakan untuk berbagai kondisi yang mempengaruhi saluran udara dan paru-paru. Beberapa penyakit paru-paru umum yang memerlukan nebulizer seperti penyakit asma, PPOK (penyakit paru obstruktif kronik), bronkiektasis, fibrosis sistik serta infeksi paru-paru parah.
6. Timbangan Badan
Timbangan badan merupakan alata yang digunakan di rumah menampilkan berat badan dengan dial atau di layar digital. Timbangan badan memiliki beberapa jenis dan cara kerjanya yang berbeda yaitu dengan pegas dan secara elektronik. Secara umum, timbangan badan digital lebih akurat daripada timbangan manual. Tetapi untuk pembacaan yang paling akurat, timbangan badan jenis apa pun harus diatur dengan benar dan digunakan secara konsisten.
7. Pulse Oximeter
Oksimeter atau Pulse Oximeter adalah perangkat elektronik kecil yang dapat mengukur saturasi atau kadar oksigen dalam darah. Kadar oksigen normal biasanya pada angka dalam kisaran 95% hingga 100%. Jika jumlah angkanya turun menjadi 95% atau lebih rendah, itu perlu diwaspadai. Hal ini dapat ditandai dengan gejala seperti sesak napas, gelisah, hingga tubuh yang makin melemah, sebelum akhirnya kondisi makin memburuk. Pulse oximeter adalah alat tes sederhana tanpa rasa sakit (non-invasive) dengan menggunakan sensor cahaya merah yang ditempatkan pada ujung jari atau daun telinga.
8. Peak Flow Meter
Peak flow meter merupakan perangkat genggam yang digunakan untuk mengukur seberapa baik udara keluar dari paru-paru, alat ini biasa digunakan untuk penderita asma. Mengukur dengan peak flow meter merupakan bagian penting dalam mengelola gejala asma, mencegah serangan asma dan menjadi bagian dari rencana perawatan asma.
9. Colostomy Bag
Colostomy bag atau kantong kolostomi adalah kantong plastik yang digunakan untuk mengumpulkan feses atau kotoran dari saluran pencernaan melalui lubang di dinding perut yang disebut stoma. Seorang Dokter biasanya memasang kantong kolostomi ke stoma setelah melakukan operasi kolostomi.
10. Fetal Doppler
Fetal doppler adalah alat tes yang menggunakan gelombang suara untuk memeriksa detak jantung janin. Setiap fetal doppler berisi transduser atau probe yang mengirimkan denyut pendek gelombang suara ultrasound ke area tubuh yang diarahkan. Ketika gelombang suara ini dipantulkan dari detak jantung bayi, frekuensinya berubah.
Sementara fetal doppler yang digunakan di rumah bagi banyak calon orang tua, ada beberapa masalah keamanan. Pada tahun 2014, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat atau Food and Drug Administration (FDA) menyarankan agar tidak menggunakan fetal doppler secara individu. Satu-satunya waktu Anda harus menggunakan doppler, FDA mengatakan, adalah ketika seorang dokter menggunakannya, dalam hal ini diperlukan secara medis.
Komentar
Posting Komentar