Farmasiadalah ilmu yang mempelajari segala seluk-beluk mengenaiobat. Ilmu farmasi adalah terapan dari (sedikitnya) tiga bidang ilmu yaitukedokteran,kimia, danbiologi. Ruang lingkup ilmu farmasi tak hanya berfokus pada bidang ilmu eksakta, melainkan juga pada bidang ilmu sosial sepertiManajemen FarmasidanFarmakoekonomi.
Sesuai regulasi yang diatur pada Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan KefarmasianDiarsipkan 2022-06-17 di Wayback Machine., pekerjaan kefarmasian merupakan pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusi atau penyaluranan obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional. Diatur pula dalam regulasi tersebut bahwa pekerjaan kefarmasian tersebut hanya berhak dilakukan oleh para tenaga kefarmasian yang terdiri dari:
Apoteker di Indonesia ditandai dengan adanya gelar apt. di depan nama yang berhak. Dalam pekerjaan kefarmasian, hanya apoteker yang dapat menjadi penanggung jawab atas segala pekerjaan kefarmasian yang dilakukan. Berbeda dengan dokter yang mengenakan jas berwarna putih tulang, baju resmi apoteker saat menjalankan praktiknya adalah jas berwarna putih gading.[1]
Di luar negeri (dalam bahasa Inggris) apoteker disebut sebagai "pharmacist", yang di-Indonesia-kan menjadi farmasis. Sebutan farmasis tergolong jarang digunakan dan tidak resmi untuk menyebut para tenaga kefarmasian, namun sering kali digunakan untuk merepresentasikan seluruh ahli farmasi yang dihasilkan oleh berbagai tingkatan pendidikan (SMK Farmasi, Diploma Farmasi, Sarjana Farmasi, dan Apoteker).
"Farmasi" merupakan kata serapan dari bahasa Inggris "pharmacy". Sedangkan, kata "pharmacy" sendiri mengakar dari kata "pharmacon" yang merupakan sebutan bangsa Yunani Kuno untuk "obat". "Farmacie" (bahasa Prancis) dan "pharmakeia" (bahasa Latin) adalah bentuk-bentuk awal lainnya dari sejarah kata "farmasi".
Sejarah farmasi dan kedokteran sangat dipengaruhi oleh para tokoh seperti Hippocrates (450-370 SM), Dioscorides (abad ke-1 M), dan Galen (120-130 M).
Galen (120-130 M), salah seorang tokoh farmasi.Hippocrates (450-370 SM), seorang dokter dari Yunani yang sangat dihargai karena secara ilmiah memperkenalkan farmasi dan kedokteran. Selain itu, Hippocrates juga membuat sistematika dalam pengobatan, menyusun uraian tentang ratusan jenis obat-obatan dan dinobatkan sebagai bapak ilmu kedokteran.
Dioscorides (abad ke-1 M), seorang dokter Yunani yang memiliki keahlian dalam bidang botani. Beliau juga adalah orang pertama yang menggunakan ilmu tumbuhan sebagai ilmu farmasi terapan dan kemudian menghasilkan karya dengan sebutan De Materia Medika. Dioscorides mengembangkan ilmu farmakognosi dan menghasilkan obat obatan yang dibuat seperti napidium, opium, ergot, hyosciamus, dan cinnamon.
Galen (120-130 M), seorang dokter dan ahli farmasi bangsa Yunani yang berkewarganegaraan romawi. Galen terkenal setelah menciptakan sistem pengobatan, fisiologi, dan patologi yang merumuskan kaidah-kaidah yang banyak diikuti selama 1500 tahun. Galen juga dinobatkan sebagai pengarang buku terbanyak di zamannya dan meraih penghargaan untuk 500 bukunya tentang ilmu kedokteran-farmasi serta 250 buku lainnya tentang filsafat, hukum, maupun tatabahasa. Hasil karyanya di bidang farmasi uraian mengenai penyediaan obat yang sekarang dikenal dengan sebutan farmasi galenik.[2]
Selain itu, farmasi juga mempelajari pengembangan ilmu dan teknologi pembuatan obat dalam bentuk sediaan yang dapat digunakan untuk menyembuhkan kondisi pasien.[3] Ruang lingkup dari praktik farmasi termasuk praktik farmasi tradisional seperti peracikan dan penyediaan sediaan obat, serta pelayanan farmasi modern yang berhubungan dengan layanan terhadap pasien (patient care) di antaranya layanan klinik, evaluasi efikasi dan keamanan penggunaan obat, dan penyediaan informasi obat.[4]
KEDOKTERAN Patung Asklepios , dewa kedokteran dalam mitologi Yunani , sedang menggenggam Tongkat Asklepios Spesialis Spesialisasi kedokteran Kedokteran adalah ilmu dan praktik dalam melakukan diagnosis , terapi , dan pencegahan penyakit . [ 1 ] [ 2 ] Kedokteran meliputi berbagai praktik perawatan kesehatan yang berkembang untuk mempertahankan dan memulihkan kesehatan dengan pencegahan dan pengobatan penyakit . Kedokteran kontemporer menggunakan ilmu biomedis , penelitian biomedis , genetika , dan teknologi medis untuk mendiagnosis, mengobati, dan mencegah cedera dan penyakit, biasanya melalui obat-obatan atau pembedah an, tetapi juga melalui terapi yang beragam, antara lain, psikoterapi , belat dan traksi eksternal , peralatan medis , biofarmasi , dan radioterapi . [ 3 ] Kedokteran te...
ALAT KESEHATAN Alat kesehatan adalah instrumen, aparatus, mesin, implan yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis, mengobati dan memantau kondisi, merawat orang sakit serta memulihkan kesehatan pada manusia dan atau untuk membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh. Peralatan medis merupakan salah satu faktror penting dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan baik dirumah sakti maupun fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Ini termasuk dalam hal-hal seperti peralatan bedah, jarum suntik, sarung tangan, alat pacu jantung, inkubator bayi dll. Berikut alat kesehatan beserta fungsinya : 1. Alat Cek Darah Bagi penderita diabetes atau diabetisi alat cek darah merupakan benda yang penting untuk mengontrol gula darah, karena penderita diabetes memiliki kewajiban melakukan pemantauan gula darah dapat sangat terbantu dengan adanya alat ini sehingga penderita tidak perlu bolak-balik ke rumah sakit untuk cek gula darah. Alat cek darah ini biasanya memiliki 3 fungsi sekaligus dalam satu alat ...
Komentar
Posting Komentar